Findriantini Dwi Ningtias

Sabtu, 04 Februari 2012

I LOVE YOU !!!!

Butuh 1000 kali untuk mikirin apa tulisan gue yg tentang lo harus gue post ke blog. Dan akhirnya gue putusin buat ngepost blog gue ini.

Banyak yg bilang ‘awet yaa fin, lo cocok banget berdua’ , ‘longlast yaaa jgn putus loh’.
Bahagia banget asal lo tau gue denger semua orang ngomong gitu semua org doain itu buat kita. Tapi kenapa doa mereka ga ada yg kesampean. Kenapa kita harus udahan kaya gini? Kenapa kita harus udahan disaat gue butuh lo banget, disaat gue udh ngerasa lo bagian dr hidup gue? Kenapa?

Sial banget hidup gue, bahagia gue ilang sekejap saat lo bilang harus udahan sama gue. Dan akhirnya kita akhirin semuanyaa hancur perasaan gue hancue sehancur2nyaaa.
Sepi hari gue lewatin tanpa lo, gue ga kuat begini gue gatau. Gue kangen suara lo, gue kangen ketawa lo, guee pengen sama lo gue pengen sama lo gue pengen ketemu sama lo .

Lo tau sampe sekarang gue masih mikirin lo? Senyum gue, ketawa gue, bahagia gue semuanya palsu asal lo tau, ga ada lg org yg bener2 gue sayang disisi gue. Jadi gue fikir buat apa gue seneng? Sealu gue mikirin lo, selalu gue sempetin tiap hai liat foto lo, ngecek dp bbm lo, fb lo, twitter lo, selalu gue lakuin karna gue masih sayang sama lo.
Gue pgn tau keadaan lo disana, gue msh pengen perhatian sama lo, gue msh pengen bangunin lo, nyuruh lo solat dll.....guee sayang sama lo , udh mau stgh tahun kita ga ketemu, kabar dr lo juga udh ilang2an, segitu ga peduli lg kah lo sama gue?

Kita ga sebentar bareng2 , ga sedikit yg udh kita lewatin, kenangan kita terlalu banyak, ga ada sedikitpun yang gue lupaaa  tapi kenapa sampe hati lo ga mau ngabarin gue? Nanya keadaan gue aja engga, secepet itu lo lupain semua hal tentang kita? Secepet itu?
Gue disini mikirin lo.....gue disini masih butuh lo...gue disini masih pengen tau keadaan lo....gue disini sedih selalu keinget sama lo, sedih gue sedih?

Gue yakin lo masih sayang sama gue, lo masih inget gue,
Kenapa harus berakhir kaya gini sih? Kenapa?
Terlalu indah semuanyaaa. Terlalu sayaang gue sama lo

Bahagia yaa disana sehat terus
Aku selalu doain kamu disini, dan kamu bakalan aku tunggu sampai kapanpun  aku yakin kamu ngerasain hal yang sama sama aku I LOVE YOU !!!!!

Kamis, 22 Desember 2011

Bebas Stres Setelah Putus Cinta

Jangan sampai perpisahan Anda dengan mantan kekasih mengakibatkan kesedihan yang berlarut-larut juga stres yang berkepanjangan. Anda harus bangkit dan kembali menjalani hidup. Ini kiatnya.

Menerima
Yang pertama kali harus Anda lakukan adalah menerima keputusan yang sudah dibuat. Saat memutuskan berpisah, Anda dan mantan kekasih pasti sudah melewati banyak fase dan memiliki beragam pertimbangan. Untuk itu terimalah keadaan ini.

Jaga jarak
Hal ini bukan bertujuan untuk memutuskan tali silaturahmi. Namun setelah putus, sebaiknya Anda dan kekasih menjaga jarak terlebih dahulu. Kondisi emosional Anda dan dia belum stabil. Jangan sampai pertemuan-pertemuan yang tidak perlu justru membuat Anda dan mantan membuat keputusan yang akan disesali nantinya.

Berhenti menyalahkan
Kondisi emosional akan terus terganggu jika Anda terus-menerus membahas kesalahan mantan ataupun kesalahan Anda sendiri. Jangan lagi terpaku pada masa lalu. Jika memang ada kesalahan yang Anda perbuat di hubungan yang lalu, jangan lagi menyalahkan diri sendiri. Perbaikilah diri Anda agar sukses menjalankan hubungan di masa mendatang.

Nikmati kesendirian
Jangan terburu-buru memulai hubungan yang baru. Jangan pernah memulai hubungan karena alasan kesepian. Cobalah nikmati kesendirian Anda terlebih dahulu. Inilah saatnya Anda menikmati waktu dengan para sahabat juga keluarga. Terburu-buru memiliki hubungan baru justru memperbesar risiko Anda mengulangi kesalahan yang sama.

Jangan balas dendam

Balas dendam adalah salah satu tanda bahwa Anda belum rela melepaskan mantan. Lagi pula, tujuan balas dendam hanya akan menyakiti diri Anda sendiri. Berusaha membuat mantan cemburu dan sebagainya hanya akan membuat kesedihan Anda makin berlarut-larut.

Menjalankan hobi
Jika sebelumnya waktu Anda habis untuk berduaan dengan pasangan saja, inilah waktunya melakukan hal-hal yang Anda sukai tanpa memikirkan perasaannya. Anda bisa bersepeda, menyelam, atau sekedar menghabiskan waktu di pusat perbelanjaan untuk melepas stres.

Bersyukur
Ini mungkin terdengar aneh, tapi yakinlah bahwa perpisahan mungkin jalan terbaik bagi Anda dan mantan untuk saat ini. Seperti yang telah ditulis pada poin pertama, keputusan berpisah bukanlah keputusan terburu-buru, melainkan sudah dipikirkan baik-baik. Mungkin saja perpisahan ini adalah jalan untuk mendapatkan seseorang yang lebih baik.

Bagaimanapun, perpisahan jangan dijadikan alasan untuk menarik diri dari kehidupan sosial. Perpisahan juga bukan alasan untuk “mengobral” diri kepada siapa pun yang Anda anggap menarik. Percayalah, segala sesuatu terjadi karena sebuah alasan.

Jika Anda merasa perpisahan kali ini sangat menyakitkan, yakinlah, waktu yang akan menyembuhkan perasaan Anda. Semoga berbahagia!


via: yahoo.com

Supaya Aman Berteman Dengan Mantan


Setelah hubungan cinta tak bisa dipertahankan, banyak pasangan yang memilih lanjut ke hubungan “berteman saja”. Apakah hubungan semacam ini bisa berjalan atau selalu ada maksud lain di baliknya?

Penyebab
Pelajari kembali mengapa hubungan Anda dengan si mantan harus berakhir. Penyebab putusnya hubungan cinta bisa menentukan suksesnya hubungan pertemanan Anda dengan si mantan.

Jika Anda putus baik-baik karena tak sanggup menjalani hubungan jarak jauh, mungkin saja hubungan pertemanan bisa lebih baik. Tapi jika Anda putus karena si mantan berselingkuh dan kini sudah punya pacar baru, jangan-jangan Anda menyimpan dendam tersembunyi untuk balas dendam.

Kenali perasaan dan niat Anda untuk menjalin pertemanan dengan mantan. Jika ada tujuan untuk merebut hatinya kembali atau maksud lain, sebaiknya lupakan kata-kata “berteman” dalam hubungan Anda.

Bahasa tubuh
Si dia kini bukan kekasih Anda. Dia hanya teman biasa seperti teman Anda lainnya. Perlakukan dia sama seperti teman Anda lainnya. Artinya, segala bentuk perhatian lebih yang diwujudkan dalam bahasa tubuh seperti mencium, berpegangan tangan, atau memeluk sebaiknya tidak dilakukan.

Bisa saja ia merasa tidak nyaman dengan perlakukan tersebut karena niatnya kembali berhubungan dengan Anda hanya berteman. Jika belum bisa mengendalikan perasaan, sebaiknya hindari dulu bertemu dengan sang mantan.

Sabar

Anda tidak lagi berhak marah atau bahkan ngambek jika ia datang bersama orang baru. Kendalikan emosi dan pertebal kesabaran jika masih ingin memiliki hubungan pertemanan dengannya. Jangan terlalu ambisius dalam hubungan Anda. Sebagai teman, tentu tak perlu bertemu tiap hari atau bahkan seminggu sekali.

Jangan berharap dalam waktu singkat Anda dan dia bisa memiliki hubungan senyaman Anda dengan teman lama. Anda dan si dia mungkin membutuhkan waktu yang lebih lama untuk menyesuaikan diri sebagai teman. Jangan pernah memaksakan diri atau memaksakan dia untuk menerima dengan cepat hubungan ini. Salah langkah, Anda malah bisa kehilangan dia sebagai pacar sekaligus teman.

Lembaran baru
Jangan berteman dengan sang mantan dengan harapan bisa mendapatkan cintanya kembali. Jika hubungan Anda sudah berakhir, terimalah dengan lapang dada dan perbaiki diri agar tidak mengulangi kesalahan yang sama. Pelan-pelan, buka lembaran baru kehidupan Anda. Tidak ada salahnya membuka hati terhadap orang baru. Hubungan pertemanan bisa lebih mudah jika Anda dan dia sudah sama-sama beranjak dari masa lalu.

Bantuan teman

Pada masa-masa awal, tak ada salahnya meminta bantuan teman untuk mencairkan suasana. Jika Anda dan mantan punya teman yang sama, ajaklah mereka berkumpul bersama. Semakin banyak orang, Anda jadi tidak perlu terlalu fokus dengan sang mantan. Teman juga bisa membantu mengingatkan jika Anda melakukan tindakan yang bisa membuatnya kurang nyaman.

Jangan memicu kenangan

Usahakan tidak mengunjungi tempat yang terlalu romantis atau bisa memicu kenangan lama. Hubungan pertemanan ini memang berbeda dengan pertemanan biasa. Salah langkah, hubungan pertemanan ini bisa cepat berakhir. Jika memang akan pergi berdua, pilih tempat-tempat dengan suasana yang netral dan tidak memicu hal-hal yang membuat suasana menjadi kaku atau aneh.

Tutup masa lalu

Jika Anda dan mantan sudah memutuskan untuk berteman, maka kalian sudah sepakat menutup rapat-rapat kenangan lama. Pembicaraan tentang masa lalu pada saat Anda sedang berdua hanya akan membuat suasana tidak nyaman. Tidak perlu juga mengungkit-ungkit kesalahannya di masa lalu jika ada kejadian atau pembicaraan yang mengingatkan. Hal seperti ini akan membuat hubungan menjadi tidak nyaman dan malah berpotensi memicu konflik baru.

Hargai keputusannya
Jika semua cara sudah dicoba tapi ia malah menjauh, hargailah keputusannya. Mungkin ia merasa belum nyaman untuk berhubungan dengan Anda sebagai teman. Ada banyak cara untuk menjaga silaturahmi dengannya. Beri ia waktu untuk menyesuaikan diri dengan keadaan dan membuka lembaran baru. Jangan memaksakan dia untuk terus berhubungan Anda jika ia belum merasa nyaman. Bangun hubungan pertemanan secara pelan-pelan. Hubungi ia hanya pada saat-saat penting seperti hari raya atau ulang tahun untuk tetap menjaga hubungan baik.

via : yahoo.com

Rabu, 21 Desember 2011

CINTA



CINTA ITU.....SENENG
CINTA ITU.....SEDIH

CINTA ITU.....BAHAGIA
CINTA ITU.....MEMBINGUNGKAN
CINTA ITU.....BUTA
CINTA ITU.....NYAKITIN

ya segala hal tentang cinta......

apasih cinta ?
apasih sayang ?

Keduanya emang ngebingungin kalo dibahas, tapi coba kalian lihat deeh kalo orang lagi jatuh cintaa rasanya seneng banget, pengen ketemu terus, pengen berduaan terus, hehehehe. lucu liatnyaa, kadang tigkah mereka kaya orang gilaaa....
Tapi kadang udah saking cintanya itu orang sama pacarnyaa pasti sejelek apapun pacarnya dibilang ganteng, udah dibutakan oleh cinta lebih tepatnyaa, keburukan dimata dia udah ga ada buat org yang dia sayang yang dia cinta...
Dan satu lagi cinta itu nyakitin kawan.....saat lo udah bener bener sayang sama pacar lo, kekasih lo, udh sekian lama lo sama dia, terus entah karna suatu hal dia ninggalin lo....gimana perasaan lo? nyakitin bukan? nyakitin banget pastinyaa....

Boleh sayang, boleh cintaaa....ga ada yang ngelarang buat lo ngerasain itu semua...tapi inget jangan terlalu, alias lebay gitu.
Ya sesuatu yang berlebihan itu sifatnya emang ga baik, nanti dampak kebelkangnya bakalan buruk ya kaaaan?

yang jatuh cintaa saat ini pasti udh dewasa, udah ngerti laah maksud yang gue bilaang... hhehehe :)

cuma sekedar share doang, diterima syukur ga diterima yaudah....
semangat yaa buat kalian yang bercinta saat ini, kalian jaga apa yang udh kalian bina, jangan sampe kalian tersakiti karena itu rasanya bener bener ga enak...

makasih.... :)

Findri :)

LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR

RESONANSI BUNYI




1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Resonansi adalah proses bergetarnya pada suatu benda yang terjadi karena pengaruh benda lain dan syarat terjadinya resonansi itu adalah memiliki frekuensi alamiah yang sama dengan frekuensi getaran (Octa, 2010).

Gelombang adalah bentuk dari getaran yang merambat pada suatu medium pada gelombang yang merambat adalah gelombangnya, bukan mediumnya (Riya, 2010).

1.2 Maksud dan Tujuan

Maksud Praktikum Fisika Dasar tentang Resonansi Bunyi adalah agar praktikan dapat menentukan kecepatan bunyi di udara pada suhu kamar.

Tujuan dari Praktikum Fisika Dasar tentang Resonansi Bunyi adalah untuk menentukan kecepatan bunyi di udara pada suhu kamar dengan pengukuran panjang gelombang frekuensi yang telah ditentukan.

1.3 Waktu dan Tempat

Praktikum Fisika Dasar tentang Resonansi Bunyi dilaksanakan pada hari Senin, tanggal 17 Oktober 2011, pada pukul 06.30-08.30 WIB. Bertempat di Laboratorium Hidrobiologi, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Brawijaya Malang.

2. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Getaran

Getaran adalah gerak bolak-balik secara berkala melalui suatu titik kesetimbangan. Pada umumnya setiap benda dapat melakukan getaran. Suatu benda dikatakan bergetar bila benda itu bergerak bolak-balik secara berkala melalui titik kesetimbangan (Arief, 2011).

Getaran adalah gerak bolak-balik yang ada disekitar titik kesetimbangan dimana kuat lemahnya dipengaruhi besar kecilnya energi yang diberikan. Satu getaran frekuensi adalah satu kali gerak bolak-balik penuh (Godam64, 2007).

2.2 Gelombang

2.2.1 Pengertian Gelombang

Gelombang adalah bentuk dari getaran yang merambat pada suatu medium. Pada gelombang yang merambat adalah gelombangnya, bukan zat medium perantara. Satu gelombang dapat dilihat panjangnya dengan menghitung jarak antara lembah dan bukit (gelombang transversal) atau menghitung jarak antara satu rapatan dengan satu renggangan (gelombang longitudinal). Cepat rapat gelombang adalah jarak yang ditempuh oleh gelombang dalam waktu satu detik (Riyn, 2011).

Gelombang adalah getaran yang merambat. Gelombang merambatkan energi dari pangkal gelombang menuju ujung. Gelombang terjadi dalam kehidupan sehari-hari kita. Misalnya gelombang sinar matahari, gelombang bunyi, gelombang radio. Gelombang memiliki banyak manfaat dalam kehiduopan sehari-hari kita. Tanpa gelombang dunia tidak akan semaju seperti sekarang, karena dari gelombang sinyal kita mendapatkan informasi dari berbagai media (Frengky, 2010).

2.2.2 Jenis-jenis Gelombang

2.2.2.1 Jenis-jenis Gelombang Berdasarkan Arah Rambatnya

Ø Gelombang Transversal

Gelombang Transversal adalah gelombang yang arah getarnya tegak lurus terhadap arah rambatnya. Contoh : gelombang pada tali, gelombang permukaan air, gelombang cahaya (Riyn, 2011).

Gelombang transversal merupakan gelombang yang arah rambatnya tegak lurus dengan arah getarnya (Frengky, 2010).

(Eriafuji, 2010).

Ø Gelombang Longitudinal

Gelombang Longitudinal adalah gelombang yang arah getarnya sejajar atau berimpit dengan arah rambatnya. Contohnya gelombang bunyi dan gelombang pada pegas (Riyn, 2011).

Gelombang Longitudinal adalah gelombang yang arah rambatnya sejajar dengan arah getarnya (Frengky, 2010).

(Wimar, 2009)

2.2.2.2 Jenis-jenis Gelombang Berdasarkan Amplitudonya

Ø Gelombang Berjalan

Gelombang yang amplitudo dan fasenya sama disetiap titik yang dilalui gelombang (Riyn, 2011).

Gelombang berjalan adalah gelombang yang panjang amplitudonya selalu sama (Frengky, 2010).

(Post IPA, 2009)

Ø Gelombang diam (stasioner)

Gelombang yang amplitudo dan fasenya berubah (tidak sama) disetiap titik yang dilalui gelombang (Riyn, 2011).

Gelombang diam (stasioner) adalah gelombang yang panjang amplitudonya berubah-ubah (Frengky, 2010).

(Niris, 2011)

2.2.2.3 Jenis-jenis Gelombang Berdasarkan Medium Perambatanya

Ø Gelombang Mekanik

Gelombang mekanik adalah gelombang yang di dalam perambatannya memerlukan medium perantara. Hampir semua gelombang merupakan gelombang mekanik (Riyn, 2011).

Gelombang mekanik adalah gelombang yang membutuhkan medium untuk merambat (Frengky, 2010).


(indah, 2011)

Ø Gelombang Elektromagnetik

Gelombang elektromagnetik adalah gelombang yang di dalam perambatannya tidak memerlukan medium perantara. Contohnya sinar gamma (y), sinar X, sinar ultra violet, cahaya tampak, inframerah, gelombang radar, gelombang TV, gelombang radio (Riyn, 2011).

Gelombang elektromagnetik adalah gelombang yang tidak memerlukan medium untuk merambat (Frengky, 2010).

(Langit biru, 2010).

2.3 Bunyi

Bunyi adalah bahan terpenting dalam musik. Bunyi berasal dari sumber bunyi, yang digetarkan oleh tenaga atau energi. Kemudian getaran tersebut oleh pengantar diantarkan atau dipancarkan keluar. Dan bila getaran ini sampai ditelinga kita, barulah kita dapat mendengarkannya (Shvong, 2011).

Bunyi adalah suatu bentuk gelombang longitudinal yang merambat secara perapatan dan perenggangan terbentuk oleh partikel zat perantara serta ditimbulkan oleh sumber bunyi yang mengalami getarran. Apabila sebuah senar gitar kita petik maka akan terjadi getaran pada senar gitar yang menimbulkan bunyi. Jika senar dawai gitar tersebut kita pegang maka getaran dan bunyi pada senar akan hilang (Godam, 2011).

2.4 Aplikasi Gelombang Bunyi Dibidang Perikanan dan Kelautan

Penggunaan gelombang bunyi pada alat tangkap paying terhadap ikan perairan pipah kabupaten Tulung Agung, perlakuan yaitu pengoprasian alat tangkap dengan menggunakan alat bantu gelembung suara tanpa alat bantu gelembung suara, pada penggunaan alat bantu gelembung suara menghasilkan yang lebih baik dari pada alt tangkap tanpa alat bantu gelembung suara (Hayabusa, 2011).

Electrofish (EF888) merupakan alat pemanggil ikan dengan menggunakan gelembung suara yang membuat ikan berkumpul menuju ke titik gelembung suara. Alat ini telah diuji cobakan dan telah mendapatkan sertifikat dari BBPPI (Balai Besar Pengembangan Penangkapan Ikan) Semarang. Dengan ukuran yang kecil dan ringan serta mudah dalam penggunaan, alat ini dapat pula digunakan disegala kondisi air (asin dan tawar). Respon dari costumer yang telah menggunakan alat ini sangat puas sekali akan fungsinya dan layanan purna jual (Yukom, 2011).

3. METODOLOGI

3.1 Alat dan Funngsi

Alat yang digunakan dalam praktikum Fisika Dasar tentang Resonansi Bunyi adalah sebagai berikut:

Ø Tabung Resonansi : Untuk mengamati resonansi bunyi yang terjadi

Ø Meteran : Untuk menandai L1 dan L2

Ø Teko : Sebagai wadah air

Ø Pipa/Selang : Untuk menyalurkan air dari teko ke tabung resonansi

Ø Garpu Tala : Untuk membuat getaran dalam frekuensi tertentu (512Hz , 341,3Hz, 426,6Hz)

Ø Alat Pemukul : Untuk mengukur garpu tala

Ø Jangka Sorong : Untuk mengukur diameter tabung resonansi

Ø Nampan : Sebagai tempat alat

3.2 Bahan dan Fungsi

Bahan yang digunakan dalam Praktikum Fisika Dasar tentang Resonansi Bunyi adalah sebagai berikut :

Ø Air : Sebagai media atau medium rambatan bunyi

3.3 Skema Kerja

3.3.1 Skema Kerja Resonansi Bunyi

Diukur diameter tabung resonansi

Diisi air (jangan tumpah) sampai mendekati permukaan bibir tabung resonansi

Diambil garpu tala yang diketahui frekuensinya (512 Hz, 426,6 Hz, 341,3 Hz) lalu dipukulkan didekat mulut tabung

Diturunkan bak (penampang air) sampai terdengar pergeseran bunyi

Diukur panjang antara ujung atas pipa dan tinggi permukaan (L1)

Diulang beberapa kali untuk memastikan

Dilakukan perlakuan tersebut pada semua garpu tala

Diamati dan dicatat hasilnya

Hasil

3.3.2 Skema Kerja Garpu Tala 512 Hz

Disiapkan garrpu tala 512 Hz dan tabung resonansi

Diisi air pada teko

Garpu tala dipukul dan diletakkan pada mulut tabung

Didengar bunyi dan dicatat panjang L1

Diulang dan diukur panjang sebagai L2

Dicatat

Hasil

3.3.3 Skema Kerja Garpu Tala 426,6 Hz

Disiapkan garpu tala 426,6 Hz dan tabung resonansi

Diisi air pada teko

Garpu tala dipukul dan diletakkan pada mulut tabung

Didengar bunyi dan dicatat panjang L1

Diulang dan diukur panjang sebagai L2

Dicatat

Hasil

3.3.4 Skema Kerja Garpu Tala 341,3 Hz

Disiapkan garrpu tala 341,3 Hz dan tabung resonansi

Diisi air pada teko

Garpu tala dipukul dan diletakkan pada mulut tabung

Didengar bunyi dan dicatat panjang L1

Diulang dan diukur panjang sebagai L2

Dicatat

Hasil


4. PEMBAHASAN

4.1 Analisa Data

Data Hasil Pengamatan

Frekuensi

(Hz)

L1 (cm)

L1 (cm)

V1 (m/s)

A

B

C

A

B

C

A

B

C

512 Hz

11

15

14

15

53

52

225,28

307,20

286,72

426,6 Hz

18

19

18

21

62

60

307,15

324,21

307,15

341,3 Hz

72

22

24

82

78

80

982,9

300,3

324,9

V2 (m/s)





A

B

C

102,4

363,52

353,28

846,12

819,2

3877,15

43743,08

119,4

349,8

341,28

938,51

810,48

193,9

34129,05

372,01

354,9

361,7

1610,8

1088,6

237142,93

148,44

SX1

SX2

I1

I2

K1

K2

HP1 (v1)

HP2 (v1)

HP1 (v2)

HP2 (v2)

25,42

85,38

9,01%

31,26%

90,99%

68,74%

871,59

-20,7

358,44

-187,68

5,68

75,41

1,81%

27,9%

98,19%

72,1%

318,48

-7,12

345,57

-194,75

198,8

4,9

37,02%

1,35%

62,98%

98,65%

735,7

-338,1

367,7

-357,9

4.1 Analisa Data

Frekuensi

(Hz)

L1 (cm)

L1 (cm)

V1 (m/s)

A

B

C

A

B

C

A

B

C

512 Hz

11

15

14

15

53

52

225,28

307,20

286,72

426,6 Hz

18

19

18

21

62

60

307,15

324,21

307,15

341,3 Hz

72

22

24

82

78

80

982,9

300,3

324,9

V2 (m/s)





A

B

C

102,4

363,52

353,28

846,12

819,2

3877,15

43743,08

119,4

349,8

341,28

938,51

810,48

193,9

34129,05

372,01

354,9

361,7

1610,8

1088,6

237142,93

148,44

SX1

SX2

I1

I2

K1

K2

HP1 (v1)

HP2 (v1)

HP1 (v2)

HP2 (v2)

25,42

85,38

9,01%

31,26%

90,99%

68,74%

871,59

-20,7

358,44

-187,68

5,68

75,41

1,81%

27,9%

98,19%

72,1%

318,48

-7,12

345,57

-194,75

198,8

4,9

37,02%

1,35%

62,98%

98,65%

735,7

-338,1

367,7

-357,9

V1 = λ1 x f

V2 = λ2 x f

K1 = 100% - I1

K2 = 100% - I2

Hp1 (V1) =

Hp2 (V1) =

Hp1 (V2) =

Hp2 (V2) =

Rumus :


4.1.1 Data Perhitungan

· Frekuensi 512 Hz

λ = 0,44

λ = 0,60

λ = 0,56

λ = 0,2

λ = 0,71

λ = 0,69

V1A = λ f

= 0,44 x 512

= 225,28

V1B = λ f

= 0,60 x 512

= 307,20

V1C = λ f

= 0,56 x 512

= 286,72

V2A = λ f

= 0,2 x 512

= 102,4

V2B = λ f

= 0,71 x 512

= 363,52

V2C = λ f

= 0,69 x 512

= 353,28

= 282,05

= 322,83

= 632,52

= 21,8089

3877,15

= 29124,83

= 8183,01

= 6435,24

43743,08

=

= 25,42

=

= 85,38

=

= 9,01%

=

= 31,26

K1 = 100% - I1

= 100% - 9,01%

= 90,99%

K2 = 100% - I2

= 100% - 31,26%

= 68,74%

Hp1 (V1) =

= 25,42 + 846,17

= 871,59

Hp2 (V1) =

= 25,42 – 846,17

= -20,75

Hp1 (V2) =

= 85,38 + 273,06

= 358,44

Hp2 (V2) =

= 85,38 – 273,06

= -187,68

· Frekuensi 426,6 Hz

λ = 0,72

λ = 0,76

λ = 0,72

λ = 0,28

λ = 0,82

λ = 0,8

V1A = λ f

= 0,72 x 426,6

= 307,15

V1B = λ f

= 0,76 x 426,6

= 349,8

V1C = λ f

= 0,72 x 426,6

= 307,15

V2A = λ f

= 0,28 x 426,6

= 119,4

V2B = λ f

= 0,82 x 426,6

= 349,8

V2C = λ f

= 0,8 x 426,6

= 341,28

= 312,8

= 270,16

= 31,9

= 130,1

= 31,9

193,9

= 22728,5

= 6342,5

= 5058,05

= 5058,05

=

= 5,68

=

= 75,41




=

= 1,81%

=

= 27,9%

K1 = 100% - I1

= 100% - 1,81%

= 98,19%

K2 = 100% - I2

= 100% - 27,9%

= 72,1%

Hp1 (V1) =

= 5,68 + 31,28

= 318,48

Hp2 (V1) =

= 5,68 – 31,28

= -712

Hp1 (V2) =

= 25,41 + 270,16

= 345,57

Hp2 (V2) =

= 25,41 – 270,16

= -194,75

· Frekuensi 341,3 Hz

λ = 2,88

λ = 0,88

λ = 0,96

λ = 1,09

λ = 1,04

λ = 1,06

V1A = λ f

= 2,88 x 341,3

= 982,9

V1B = λ f

= 0,88 x 341,3

= 300,3

V1C = λ f

= 0,96 x 341,3

= 327,6

V2A = λ f

= 1,09 x 341,3

= 372,01

V2B = λ f

= 1,04 x 341,3

= 354,9

V2C = λ f

= 1,06 x 341,3

= 361,7

= 536,9

= 362,8

= 198916

= 5579,56

= 43806,49

237142,93

= 84,82

= 62,41

= 1,21

= 148,44

=

= 1988

=

= 4,9




=

= 37,02%

=

= 1,35%

K1 = 100% - I1

= 100% - 37,02%

= 62,98%

K2 = 100% - I2

= 100% - 1,35%

= 98,65%

Hp1 (V1) =

= 198,8 + 536,9

= 735,7

Hp2 (V1) =

= 198,8 – 536,9

= -338,1

Hp1 (V2) =

= 4,9 + 362,8

= 367,7

Hp2 (V2) =

= 4,9 – 362,8

= -357,9

4.4 Analisa Prosedur

Sebelum melaksanakan praktikum, hal yang harus dilaksanakan adalah menyiapkan alat dan bahan. Alat yang digunakan dalam praktikum fisika dasar tentang resonansi bunyi ini adalah tabung resonansi yang digunakan untuk mencari dengungan atau resonansi bunyi. Dalam praktikum ini menggunakan 3 garpu tala dengan frekuensi 512 Hz, 426,6 Hz, dan 341,3 Hz. Alat pemukul untuk memukul garpu tala, jangka sorong untuk mengukur diameter tabung resonansi, meteran untuk mengukur L1 dan L2, selang untuk mengalirkan air dari teko ke tabung reaksi. Teko sebagai tempat penampung air dari tabung resonansi dan nampan sebagai tempat alat dan bahan, sedangkan bahan yang digunakan adalah air sebagai medium perambatan bunyi.

Selanjutnya setelah menyiapkan alat dan bahan semuanya. Kita harus mengukur diameter tabung resonansi dengan jangka sorong. Lalu diisi air (jangan sampai tumpah) sampai mendekati permukaan bibir tabung resonansi. Lalu diambil garpu tala yang sudah diketahui frekuensinya 512 Hz, 426,6 Hz, dan 341,3 Hz Lalu dipukulkan dengan pemukul dan langsung didekatkan dengan mulut tabung resonansi. Lalu secara satu persatu diturunkan teko yang digunakan untuk menampung air sampai terdengar pengerasan bunyi. Setelah terdengar bunyi lalu diukur panjang antara ujung atas pipa dan tinggi permukaan (L1). Diulang beberapa kali untuk memastikan lagi. Dan diulang seperti itu lagi untuk menentukan titik resonansi selanjutnya. Dan dilakukan untuk semua garpu tala. Serta amati dan catat hasilnya.

Pada garpu tala dengan frekuensi 512 Hz. Hal pertama yang dilakukan adalah menyiapkan alat dan bahan terutama garpu tala 512 Hz dan tabung resonansi. Lalu isi air pada tabung resonansi dan siapkan teko untuk menampung air. Lalu pukul garpu tala dengan alat pemukul dan dekatkan garpu tala dengan mulut tabung resonansi. Ulang seperti itu hingga terdengar bunyi sambil menurunkan teko secara perlahan. Setelah terdengar bunyi catat panjang antar ujung atas pipa dengan tinggi permukaan (L1). Lakukan sekali lagi dan catat pengukuran panjangnya sebagai L2. Lalu catat hasilnya.

Pada garpu tala dengan frekuensi 426,6 Hz. Hal pertama yang dilakukan adalah menyiapkan alat dan bahan terutama garpu tala 426,6 Hz dan tabung resonansi. Lalu isi air pada tabung resonansi dan jangan sampai tumpah. Dan siapkan teko untuk menampung air. Lalu pukul garpu tala dengan alat pemukul dan dekatkan garpu tala dengan mulut tabung resonansi. Ulang seperti itu hingga terdengar bunyi sambil menurunkan teko secara perlahan, setelah terdengar bunyi catat panjang antar ujung atas pipa dengan tinggi permukaan (L1). Lakukan sekali lagi dan catat pengukuran panjangnya sebagai L2. Lalu catat hasilnya.

Pada garpu tala dengan frekuensi 341,3 Hz. Hal pertama yang dilakukan adalah menyiapkan alat dan bahan terutama garpu tala 341,3 Hz dan tabung resonansi. Lalu isi air pada tabung resonansi. Dan jangan sampai tumpah. Dan siapkan teko untuk menampung air. Lalu pukul garpu tala dengan alat pemukul dan dekatkan garpu tala dengan mulut tabung resonansi. Ulang seperti itu hingga terdengar bunyi sambil menurunkan teko secara perlahan. Setelah terdengar bunyi catat panjang antar ujung atas pipa dengan tinggi permukaan (L1). Lakukan sekali lagi dan catat pengukuran panjangnya sebagai L2. Lalu catat hasilnya.

4.4 Analisa Hasil

Dalam praktikum fisika dasar tentang resonansi bunyi yang telah dilaksanakan didapat hasil dari tiga garpu tala frekuensi 512 Hz, didapat L1 pada 11 cm, 15 cm dan 14 cm. Untuk L2 pada 15 cm, 53 cm dan 52 cm. Pada garpu tala 426,6 Hz didapat L1 pada 18 cm, 19 cm dan 18 cm. Untuk L2 didapat 82 cm, 18 cm dan 80 cm. Pada garpu tala 341,3 Hz didapat L1 = 72 cm, 22 cm dan 24 cm; L2 = 82 cm, 78 cm dan 80 cm

Pada perhitungan yang dilakukan garpu tala dengan frekuensi 512 Hz didapatkan V1 = 225,28 m/s, 307,20 m/s dan 286,72 m/s. Untuk V2 = 102,4 m/s, 363,52 m/s, dan 353,28 m/s. Setelah itu dicarikan rata-ratanya, dihasilkan = 846,12 m/s dan = 819,2 m/s. Untuk = 3877,15 dan untuk = 43743,08. Ralat mutlak untuk = 25,42 dan = 85,38. Ralat Nisbi I1 = 9,01% dan I2 = 31,26%. Untuk K1 = 90,99% dan K2 = 68,74%. Hasil pengamatan untuk V1 adalah HP1 = 871,59 dan HP2 = -20,7 dan untuk V2 adalah HP1 = 358,44 dan HP2 = -187,68.

Pada perhitungan yang dilakukan garpu tala dengan frekuensi 426,6 Hz didapatkan V1 = 307,15 m/s, 324,21 m/s dan 307,15 m/s. Untuk V2 = 119,4 m/s, 349,8 m/s, dan 341,28 m/s. Setelah itu dicarikan rata-ratanya, dihasilkan = 938,51 m/s dan = 810,48 m/s. Untuk = 193,9 dan untuk = 34129,05. Ralat mutlak untuk = 5,68 dan = 75,41. Ralat Nisbi I1 = 1,81% dan I2 = 27,9%. Untuk K1 = 98,19% dan K2 = 72,1%. Hasil pengamatan untuk V1 adalah HP1 = 318,48 dan HP2 = -7,12 dan untuk V2 adalah HP1 = 345,57 dan HP2 = -194,75.

Pada perhitungan yang dilakukan dengan garpu tala dengan frekuensi 341,3 Hz didapatkan V1 = 982,9 m/s, 300,3 m/s dan 324,9 m/s. Untuk V2 = 372,01 m/s, 354,9 m/s, dan 361,7 m/s. Setelah itu dicarikan rata-ratanya, dihasilkan = 1610,8 m/s dan = 1088,6 m/s. Untuk = 237142,93 dan untuk = 148,44. Ralat Nisbi I1 = 37,02% dan I2 = 1,33%. Untuk K1 = 62,98% dan K2 = 98,65%. Hasil pengamatan untuk V1 adalah HP1 = 735,7 dan HP2 = -338,1 dan untuk V2 adalah HP1 = 367,7 dan HP2 = -357,9.


5. PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Dari praktikum yang telah dilaksanakan, dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :

· Bentuk dari gelombang adalah bentuk dari getaran yang merambat pada suatu medium

· Bunyi adalah salah satu bentuk energi, bunyi yang kita dengar berasal dari sumber bunyi

· Resonansi merupakan peristiwa ikut bergetarannya suatu benda karena benda lain yang bergetar pada frekuensi yang sama

· Jenis gelombang ada 2

  1. gelombang transversal
  2. gelombang longitudinal

· Garpu tala 512 Hz diperoleh

L1 = 11 cm, 15 cm dan 14 cm, L2 pada 15 cm, 53 cm dan 52 cm.

V1 = 225,28 m/s, 307,20 m/s, 286,72 m/s; V2 = 102,4 m/s, 363,52 m/s, 353,28 m/s, = 846,12 m/s, = 819,2 m/s; = 3877,15, = 43743,08; Ralat multak = 25,42; = 85,38; Ralat nisbi I1 = 9,01%, I2 = 31,26%; K1 = 90,99%, K2 = 68,74%. (V1) HP1 = 871,59, HP2 = -20,7, (V2) HP1 = 358,44, HP2 = -187,68.

· Garpu tala 426,6 Hz diperoleh

L1 = 18 cm, 19 cm dan 18 cm; L2 = 82 cm, 18 cm dan 80 cm

V1 = 307,15 m/s, 324,21 m/s dan 307,15 m/s; V2 = 119,4 m/s, 349,8 m/s, 341,28 m/s; = 938,51 m/s dan = 810,48 m/s; = 193,9, = 34129,05; Ralat mutlak = 5,68, = 75,41; Ralat nisbi I1 = 1,81%, I2 = 27,9%; K1 = 98,19% dan K2 = 72,1%; (V1) HP1 = 318,48, HP2 = -7,12, (V2) HP1 = 345,57, HP2 = -194,75.

· Garpu tala 341,3 Hz diperoleh

L1 = 72 cm, 22 cm dan 24 cm; L2 = 82 cm, 78 cm dan 80 cm

V1 = 982,9 m/s, 300,3 m/s dan 324,9 m/s; V2 = 372,01 m/s, 354,9 m/s, 361,7 m/s; = 237142,93, = 148,44; Ralat mutlak = 198,8 dan = 4,9; Ralat nisbi I1 = 37,02%, I2 = 1,55%; K1 = 62,98% dan K2 = 90,65%; (V1) HP1 = 735,7, HP2 = -338,1, (V2) HP1 = 367,7, HP2 = -357,9.

5.2 Saran

Praktikum yang membutuhkan banyak kesabaran, untuk para asisten agar membimbing para praktikannya dan untuk para praktikan agar mempelajari dan memahami materi praktikum.


DAFTAR PUSTAKA

Arief. 2011. Getaran. http://ariefkristanta.wordpress.com/belajar.online/getaran. Diakses pada tanggal 17 Oktober 2011. Pada pukul 16.30 WIB.

Eria fuji kitami, 2010. Gambar gelombang transversal. http://eriafujikitami.blogspot.com. Diaskes tanggal 17 Oktober 2011. Pada pukul 17.00.

Frengky. 2010. Gelombang. http://harikumasakini.blogspot.com/2010/8/gelombang.dan.jenisnya.htmlDiakses pada tanggal 17 Oktober 2011. Pada pukul 16.30 WIB.

Godam 64. 2007. Getaran. http://organisasi.org/pengertian.bunyi.dan.kecepatan.bunyi.pengetahuan.pendidikan.dasar.mengenai.bunyi.ilmu.sain.fisika. Diakses pada tanggal 17 Oktober 2011. Pada pukul 16.50 WIB.

Hayabusa. 2011. Aplikasi gelombang di bidang perikanan. http://resonansi.hayabusa.blogspot.com/ Diakses pada tanggal 17 Oktober 2011. Pada pukul 16.40 WIB.

Indah, 2011. Gambar gelombang mekanik. http://indahvelvia.blogspot/gelombang-mekanik/12/2011.html. diakses pada hari senin tanggal 17 Oktober 2011. Pada pukul 14.00 WIB.

Langit biru, 2010. Gambar gelombang elektromagnetik. http://langitbiru89multiply.com/journal/item/30/duniadanwarnawarnonya&show-intensitia=i&u+/journal/item.html. diakses pada hari senin tanggal 17 oktober 2011. Pada pukul 18.45 WIB.

Niris, 2011. Gambar gelombang diam. http://nirisyoungscientist.blogspot.com/2011/03/gejala-gelombang.html. diakses pada hari senin tanggal 17 Oktober 2011. Pada pukul 12.30 WIB.

Octa, 2010. Resonansi. http://klikbelajar.com/pelajaran-sekolah/pelajaran-fisikadasar.pdf. diakses senin 17 Oktober 2011. Pada pukul 20.00 WIB.

Post IPA 2,2009. Gambar gelombang berjalan. http://postipa2.blogspot.com/2009/11/gelombangberjalan.html. diakses tanggal 17 Oktober 2011. Pada pukul 13.00 WIB.

Riya, 2010. Gelombang. http://nakerfans.pemd-diy.go.id/index2php?option=content.pdff. Diakses pada tanggal 17 Oktober 2011. Pada pukul 20.30 WIB.

Ryin. 2011. Gelombang. http://ryin.multiply.com/journal/item/47. Diakses pada tanggal 17 Oktober 2011. Pada pukul 16.30 WIB.

Shvong. 2011. Bunyi. http://id.shroong.com/books/1926402.pengertian.bunyi. Diakses pada tanggal 17 Oktober 2011. Pada pukul 16.20 WIB.

Wimar-wimar, 2009. Gambar gelombang longitudinal. http://wimar-wimar.blogspot.com/2009/011/gelombang-longitudinal.html. diakses tangga 17 Oktober 2011. Pada pukul 16.00 WIB.

Yucom. 2011. Aplikasi gelombang dibidang perikanan. http://yucom.biz.com/news. Diakses pada tanggal 17 Oktober 2011. Pada pukul 16.50 WIB.